Halo pembaca, dalam artikel ini kita akan membahas tentang zombie menurut Al Quran. Mungkin sudah banyak yang tahu tentang zombie dalam film atau cerita horor, tapi bagaimana menurut ajaran Islam? Mari kita bahas satu persatu.
1. Pengertian Zombie
Zombie, dalam bahasa Inggris berasal dari kata zonbi dalam bahasa Haiti, merujuk pada seseorang yang sudah meninggal namun bangkit kembali dari kubur dan merusak ketertiban hidup manusia. Dalam bahasa Arab, zombie disebut dengan jasad mahluk alam baka, yaitu jasad yang sudah mati namun belum hancur.
Menurut pandangan Islam, jasad yang sudah mati akan hancur menjadi debu. Oleh karena itu, jika ada mahluk hidup yang sangat mirip dengan zombie, kita harus bersikap waspada dan berhati-hati.
Sebagian ulama juga berpendapat bahwa zombie ini adalah makhluk yang terbuang dari tempatnya seharusnya karena telah melakukan perbuatan kejahatan dan dosa besar. Maka, ketika setelah kematian jasad mereka bangkit kembali, mereka tidak memiliki hati nurani dan sangat merusak.
2. Kisah-kisah Zombie dalam Al Quran
Dalam Al Quran, terdapat beberapa kisah tentang zombie, yaitu kisah Nabi Musa AS dengan Bani Israel di zaman Fir’aun, kisah Nabi Isa AS dengan murid-muridnya, dan kisah Nabi Muhammad SAW dengan Ya’juj dan Ma’juj.
Pada saat Nabi Musa AS dan Bani Israel menyeberangi laut, mereka bertemu dengan penduduk yang sangat berbeda, yaitu qawm yang bersembunyi dalam gua dan telah menjadi zombie. Mereka sudah mati namun tetap dapat berjalan dan berbicara. Allah SWT menghilangkan zombie tersebut dan mempermudah jalan Nabi Musa AS dan Bani Israel.
Sedangkan dalam kisah Nabi Isa AS, beliau pernah menghidupkan orang mati, namun tidak menimbulkan efek zombie layaknya dalam film atau cerita.
Sementara itu, dalam kisah Nabi Muhammad SAW disebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan keluar pada akhir zaman dan merusak segala sesuatu di bumi, seperti zombie. Namun, mereka hanya akan dapat dihancurkan oleh Allah SWT.
3. Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Menghindari Zombie
Menghindari zombie tentu sangat penting, terutama jika kita berbicara dalam konteks keamanan. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari zombie:
a. Selalu Waspada
Selalu waspada dan berhati-hati terhadap lingkungan sekitar. Jika ada target tertentu, seperti zombie, akan lebih mudah untuk menghindar atau menyelamatkan diri.
b. Berpikir Positif dan Berdoa
Berpikir positif dan berdoa ketika berada dalam keadaan genting atau terancam akan membawa ketenangan dan keberanian. Namun, tidak boleh bergantung pada doa semata tanpa melakukan tindakan pencegahan.
c. Membuat Persiapan Darurat
Membuat persiapan darurat seperti membuat perlengkapan keamanan, makanan dan minuman cadangan, serta perlambatan dalam memberikan bantuan
Perlengkapan Keamanan | Makanan dan Minuman Cadangan | Perlambatan dalam Memberikan Bantuan |
---|---|---|
Pisau lipat, obor mini, asap merokok | Biskuit, air mineral, obat-obatan dasar | Mentang-mentang Anda tidak menjadi korban, Anda harus menjadi saksi yang dapat membantu pihak kepolisian |
4. FAQ
a. Apakah Zombie itu Nyata?
Secara medis, zombie tidak mungkin terjadi karena jasad yang sudah mati akan hancur menjadi debu. Namun, dalam mitos dan fiksi, zombie masih sering dijadikan tokoh cerita.
b. Zombie dalam Al Quran Ada?
Ya, dalam Al Quran terdapat beberapa kisah yang berkaitan dengan zombie, meskipun tidak secanggih zombie dalam cerita fiksi.
c. Apa yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Zombie?
Yang terbaik adalah menghindari dan menjauhi mereka. Namun, jika tidak memungkinkan untuk lari, lakukan tindakan yang dapat membahayakan zombie, seperti memukul, membakar, atau menembak.
d. Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghindari Zombie?
Untuk menghindari zombie, selalu waspada dan berhati-hati terhadap lingkungan sekitar, berpikir positif dan berdoa, serta membuat persiapan darurat.
Itulah beberapa hal yang bisa kita pelajari tentang zombie menurut Al Quran. Jangan sampai kita terjebak dalam mitos dan cerita fiksi yang bisa merugikan kita dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah manusia yang cerdas dan bijaksana dalam menyikapi segala hal.